Judul Buku                   :
Tango
Pengarang                   :
Goo Hye Sun
Penerjemah                :
Dwita Rizki Nientyas
Penerbit                      :
PT.Ufuk Publishing House
Tahun                          :
2012, Cetakan ke-1 Juli 2012
Jumlah halaman         :
307 halaman
ISBN                             : 978-602-183-498-5
Nama lelaki itu
Kang Jong Woon.
Selama dua tahun
ini, artinya bagiku adalah pacar, teman, dan keluarga. Dia adalah lelaki muda
yang tampan. Hari ini dia singgah di rumahku lagi. Jong Woon tiba-tiba maju dua
atau tiga langkah sambil berteriak, “Step!” Jong Woon terus berjalan
berputar-putar tanpa henti seperti sedang menari, tingkahnya itu sedang
mengisyaratkan bahwa ia sedang minta diperhatikan. Lalu, ia melompat ke
tempatnya semula seperti seorang anak kecil. Akhirnya aku bertanya kepadanya
lebih dahulu karena dia terus berputar.
                “Sedang
apa?”
                “Aku
sedang menarikan tarian yang sangat romantis,” jawab Jong Woon.
                “Tarian
apa itu?”
                “Tango...”
Novel ini
menceritakan mengenai tokoh wanita bernama Yun yang memiliki sifat perfeksionis
dan serba teratur dalam kehidupannya. Yun menjalin kasih dengan Jung Woon namun
akhirnya kandas karena perbedaan yang besar di antara keduanya. Berikutnya, Yun
terjebak cinta segitiga di antara dua pria yaitu Min Young dan Si Hoo, yang
ikut berperan dalam perkembangan karakter Yun dalam menghadapi permasalahannya.
Kelebihan novel ini terdapat pada alur ceritanya yang
maju dan dinamis serta ceritanya yang sederhana tetapi disampaikan secara lebih
luas dan terstruktur. Gaya bahasa filosofis merupakan salah satu keistimewaan
buku ini. Sang penulis juga menyelipkan beberapa karya lukisnya yang menghiasi
beberapa lembar halaman novel. 
Salah satu kelemahan buku ini adalah gaya bahasa yang
digunakan terkadang cukup filosofis, sehingga mungkin membuat beberapa pembaca
kesulitan memahami ceritanya.
Novel ini cocok untuk dibaca untuk orang-orang yang
sering mengalami permasalahan dalam kehidupan cintanya. Kesibukan dapat menjadi
jarak dalam sebuah hubungan dan ketegaran Yun juga dapat diteladani walau pada
akhir cerita dia harus kehilangan cinta sejatinya, Si Hoo yang meninggal karena
kecelakaan.  
