Rabu, 27 April 2022

Resensi Novel Tango

 

Judul Buku                   : Tango

Pengarang                   : Goo Hye Sun

Penerjemah                : Dwita Rizki Nientyas

Penerbit                      : PT.Ufuk Publishing House

Tahun                          : 2012, Cetakan ke-1 Juli 2012

Jumlah halaman         : 307 halaman

ISBN                             : 978-602-183-498-5

 

Nama lelaki itu Kang Jong Woon.

Selama dua tahun ini, artinya bagiku adalah pacar, teman, dan keluarga. Dia adalah lelaki muda yang tampan. Hari ini dia singgah di rumahku lagi. Jong Woon tiba-tiba maju dua atau tiga langkah sambil berteriak, “Step!” Jong Woon terus berjalan berputar-putar tanpa henti seperti sedang menari, tingkahnya itu sedang mengisyaratkan bahwa ia sedang minta diperhatikan. Lalu, ia melompat ke tempatnya semula seperti seorang anak kecil. Akhirnya aku bertanya kepadanya lebih dahulu karena dia terus berputar.

                “Sedang apa?”

                “Aku sedang menarikan tarian yang sangat romantis,” jawab Jong Woon.

                “Tarian apa itu?”

                “Tango...”

 

Novel ini menceritakan mengenai tokoh wanita bernama Yun yang memiliki sifat perfeksionis dan serba teratur dalam kehidupannya. Yun menjalin kasih dengan Jung Woon namun akhirnya kandas karena perbedaan yang besar di antara keduanya. Berikutnya, Yun terjebak cinta segitiga di antara dua pria yaitu Min Young dan Si Hoo, yang ikut berperan dalam perkembangan karakter Yun dalam menghadapi permasalahannya.

 

Kelebihan novel ini terdapat pada alur ceritanya yang maju dan dinamis serta ceritanya yang sederhana tetapi disampaikan secara lebih luas dan terstruktur. Gaya bahasa filosofis merupakan salah satu keistimewaan buku ini. Sang penulis juga menyelipkan beberapa karya lukisnya yang menghiasi beberapa lembar halaman novel.

 

Salah satu kelemahan buku ini adalah gaya bahasa yang digunakan terkadang cukup filosofis, sehingga mungkin membuat beberapa pembaca kesulitan memahami ceritanya.

 

Novel ini cocok untuk dibaca untuk orang-orang yang sering mengalami permasalahan dalam kehidupan cintanya. Kesibukan dapat menjadi jarak dalam sebuah hubungan dan ketegaran Yun juga dapat diteladani walau pada akhir cerita dia harus kehilangan cinta sejatinya, Si Hoo yang meninggal karena kecelakaan.